Laman

Jumat, 01 November 2013

Menejemen



A.    Pengorganisasian Struktur Menejemen

1.      Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manejemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetatapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
    Pengorganisasian menurut Stoner,  adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
    Menurut James D.Mooney; pengorganisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
    Pengorganisasian Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

2.      Definisi Struktur Organisasi
Seperti kita ketahui bersama, semakin besar suatu organisasi, semakin banyak pula jumlah personil atau tenaga kerja manusia yang dibutuhkan, serta semakin banyak pula jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil organisasi, semakin kecil tenaga manusia yang dibutuhkan dan semakin sedikit jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Kelangsungan hidup sebuah organisasi sebenarnya berkaitan erat dengan proses perilaku manusianya yang dapat memperkuat roh atau jiwa bagi kedinamisan sebuah struktur organisasi. Gibson menyatakan bahwa struktur organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan di antara berbagai sub-unit dalam sebuah organisasi.
      Menurut pandangan Gibson, kita dapat melihat struktur organisasi sebagai :
a)bagan dari susunan kotak-kotak yang berarti struktur yang bersifat statis. b)hubungan kegiatan yang merupakan struktur yang besifat dinamis.

Bisa dikatakan Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).

3.      Fungsi Organisasi dalam Manajemen
 Fungsi pengorganisasian merupakan upaya manajemen untuk mengorganisasikan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Efektivitas sebuah organisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemennya untuk menggerakkan semua sumber daya perusahaan guna mencapai tujuannya. Sumber daya manusia sebagai penggerak utama sumber daya perusahaan lainnya harus memiliki kemampuan prima dan kerja yang professional serta ditempatkan pada posisi yang tepat. Semboyan yang paling terkenal untuk penempatan manusia pada posisi yang tepat guna mencapai efektivitas organisasi adalah the right man on the right place. Fungsi pengorganisasian tersebut sangat terkait juga dengan alokasi optimal sumber daya perusahaan sehingga diperoleh keterpaduan tugas-tugas dan peranan masing-masing sumber daya yang optimal dalam aktivitas organisasi.
Menurut Downey dan Erickson (1992), fungsi pengorganisasian tersebut meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
• Menyusun struktur organisasi.
• Menentukan pekerjaan yang harus dikerjakan.
• Memilih, menempatkan, dan mengembangkan karyawan.
• Merumuskan garis kegiatan perusahaan.
• Membentuk sejumlah hubungan dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya.
Dengan demikian, semua sumber daya, termasuk para pekerja yang ada dalam perusahaan memiliki peranan yang jelas dan hubungan yang jelas antar komponen organisasi. Dalam hal pengorganisasian sumber daya disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat, baik rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang.

B.     Actuating dalam Manajemen
1.      Difinisi Actuating (pengarahan)
Pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Pengarahan ini dapat dilakukan secara persuasif atau bujukan dan instrufi, tergantung cara mana yang paling
Pengarahan juga bisa dikatakan dengan istilah yang sering dikenal sebagai penggerakan atau pengawasan yaitu fungsi menejemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses menejemen.
G.R Terry mengemukakan bahawa actuating adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaa dan usaha-usaha organisasi.
Koonz dan O’Donnel menyatakan pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.

2.      Pentingnya Actuating
Agar fungsi menejemen dapat berperan dalam berkersama dalam melaksanakan kegiatan dan saling bekerjasama dengan baik supaya tujuan perusahaan berjalan dengan efektitif dengan sebaik-baiknya.
Menejer lebih banyak mengetahui kebijaksanaan perusahaan, ia lebih dahulu mengetahui perubahan-perubahan yang akan terjadi dan memiliki pengalaman yang lebih luas dari karyawannya.

3.      Prinsip Pengarahan
Menurut M.Manulang prinsip-prinsip yang harus dilakukan dalam pengarahan adalah
a.       Pengarahan harus jelas
Perintah dikatakan jelas harus memenuhi enam elemen yaitu mengapa, siapa, apa, bilaman, dan bagaimana.
b.      Pengarahan harus diberikan satu persatu
Perintah harus diberikan satu per satu, bahkan walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu sama lain. Mka perintah jangan terlalu detail tapi harus mengandunng unsur yanfg flkeksibilitas dengan maksud agar inisiatif bawahan dapat dihidupkan
c.       Pengarahan harus positif
Perintah mengatakan “jangan” dapat menimbulkan salah pengertian bagi penerimaan perintah. Sebaiknya gunakan kata-kata positif, tegas dan jelas agar dapat dikerjakan dengan baik oleh bawahan
d.      Pengarahan haru diberikan dengan orang yang tepat
Perintah harus diberikan bagi orang yang mempunyai pengalaman dibidangnya serta kecukupan waktu juga harus diperhatikan kepada tugas yang diberikan sebelumnya
e.       Pengarahan harus erat dengan motivasi
Pemberian perintah harus dibarengi pemberian motivasi dalam bentuk material dan immaterial agar bawahan lebih semangat mengerjakan tugas yang diberikan
f.       Perintah satu aspek berkomunikasi
Sebagai alat komunikasi , pemimpin harus sanggup menyusun perintah sedemikian rupa agar berkesan di hati bawahan dan mau mengerjakan perintah tersebut.

C.     Mengendalikan Fungsi Manejemen

1.      Definisi Controlling (pengendalian)
Pengendalian adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan menejemen, Menurut Earl P. Strong, pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan dalam rencana.
Menurut GR. Terry, pengendalian dapat didefinisikan sebagai prosess penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaa sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
2.      Langkah-langkah Controling
 Langkah-langkah dalam control dibawah ini langkah-langkah dalam pengendalian dibawah ini :
1)      Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
2)      Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
3)      Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada.
4)      Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana

3.      Tipe Controlling (pengendalian)
Menurut M.Hanafi (2011) mengemukakan tiga tipe dasar pengendalian yaitu pendahuluan, pengendalian ya/tidak, dan pengendalian umpan balik.

·         Pengendalian pendahuluan (feed forward control atau steering control).
Pengendalian pendahuluan didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu. Pengendalian ini merupakan pengendalian yang cukup agresif dan memerlukan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai perubahan-perubahan dalam lingkungan atau kemajuan-kemajuan dalam mencapai tujuan tertentu. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan membuat realisai rencana terhadap akan selalu diantisiapasi
·         Pengendalian concurrent (yes/no).
Tipe pengendalian ini dilakukan selama kegiatan masih berlangsung. Tipe ini merupakan pengendalian ketika suatu kegiatan akan terus dilanjutkan atau tidak apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi.
·         Pengendalian umpan balik (post-action control).
Pengendalian ini mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi suatu kegiatan selesai. Penyebab-penyebab penyimpangan kemudian ditentukan dan kemudian penyebab-penyebab tersebut dapat digunakan untuk perencanaan dimasa mendatang untuk kegiatan serupa.

4.      Proses Controlling
Proses control atau pengendalian sebagai berikut:
1)      Pengendalian lansung, yaitu pengendalian yang dilakukan sendiri secara langsung oleh manejer
2)      Pengendalian tidak langsung, yaitu pengendalian jarak jauh dimana melalui laporan yang diberikan bawahan
3)      Pengendalian berdasarkan kekecualian yaitu pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-jesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar-standar yang diharapkan
 Badrudin. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar