Laman

Rabu, 27 April 2016

Mimpi dan Harapan

Harapan bagaikan lautan melampaui samudra
berdiri dan berjalan tanpa pamrih
terus berlatih tiada ujung 
untuk menggapai bintang yang elok

Mimpi ini bagaikan hasrat yang tak kenal lelah
Dengan bermimpi aku terus menanjak kegunung
terus menaiki tanpa melihat kebawah
tapi terus keatas sampai ku mencapainya

Mimpi dan harapan adalah cita-citaku
menggapai khayalan menjadi kenyataan
dengan melompat kepencapaian tertinggi 
sampai langit menembus awan yang memenuhi pelangi

Selasa, 07 Oktober 2014

Melawati cobaan

Hari ini ku terbangun
Menyusuri keheningan yang ada
Melalui jejak-jejak yang terlewati
Dengan berjalan oleh setapak kaki yang ragu

Kumelewati ini dengan perasaan tak menentu
Layaknya ada keraguan didalam hati
Ada ganjalan di dalam benakku yang tak menentu
Tak tau arah mana yang kupilih

Mungkin kesabaran pilihan kunci yang layak
Untuk bertahan melewati ujian yang penuh hikmah
Walaupun banyak terjangan yang dihadapanku
Tetapi aku percaya ada pelangi dibalik terjangan itu







Pengantar Sistem Informasi

1.      Pengertian Informasi
Pentingnya sebuah informasi sangat penting bagi kita terutama informasi bidang ilmu yang penting untuk di teladani menjadi bermanfaat tanpa adanya informasi maka ilmu tidak dapat dipelajari ataupun diketahui. Informasipun bisa di dapat dari pengalaman, buku, teknologi, atau sumber dari orang lain yang berupa  berupa tulisan, perkataan dari orang lain, gambar, rekaman suara atau video dan sumber informasi lainnya. 
Pengertian informasi itu sendiri adalah sesuatu data atau pesan yang telah diolah melalui berbagai media yang dimana tujuannya adalah untuk disampaikan kepada penerima dan pastinya ada sebuah manfaat dari penerimaan data tersebut. Dari pengertian secara singkat barusan dapat kita pahami bahwa informasi itu sendiri sebelum dikirimkan kepada penerima pasti melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Misal informasi itu disampaikan melalui televisi. Pasti akan dilakukan perekaman menggunakan sebuah kamera yang tujuannya membuat penerima informasi itu bisa mengerti apa informasi yang disampaikan.
Informasi juga didapat diartikan sebagai data yang telah di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih bearti bagi yang menerimanya dan dijelan oleh  George R. Terry bahwa informasi adalah data  yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.

2.      Sistem Infomasi Psikologi
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan menejemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. 
Hal ini sistem informasi dapat berkaitan pada dunia psikologi informasi sangat penting untuk pelajari karena hal ini berhubungan dengan kognitif dalam hal belajar. Psikologi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche dan logos. Dimana psyche bermakna jiwa, sedangkan logos bermakna ilmu. dengan kata lain psikologi adalah ilmu tentang jiwa. Sebab itu ilmu psikologi baik diteladani untuk mengenal ilmu jiwa yang berasal dari pikiran manusia untuk mengetahui kepribadian serta perilaku manusia dilingkungan masyrakat lainnya.
Aspek Psikologi sesungguhnya mengarah pada manusia sesungguhnya sebagai pengguna sistem informasi yang ada. Hal lain pada dunia psikologi penggunaan hewan sebagai objek psikologis dikarenakan pada aliran behavioristik sering kali prilaku yang diprediksi akan terjadi pada manusia terlebih dahulu di uji cobakan pada hewan. Banyak diantara percobaan-percobaan pada hewan ini berhasil terjadi pada manusia. Diantaranya percobaan Pavlov dan Skinner.


Jadi sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Salah satu contohnya yaitu penggunaa komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi. Ilmu psikologi  berkembang berkat adanya perkembangan yang sangat pesat dari sistem informasi yang begitu pesat yaitu dimana ilmu komputer itu sendiri contoh saat ini banyak terjadi konseling online yang hadir cukup banyak dimedia sosial, sistem angket yang juga banyak terjadi secara online, berdiskusi melalui media online, tes iq secara online serta masih banyak lagi hal yang digunakan.
2.      

Minggu, 19 Januari 2014

KOMUNIKASI DALAM MENAJEMEN


A.    Definisi Komunikasi
Komunikasi sering kita lakukan dalam sehari-hari, komunikasi ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar manusia. Saat seseorang dengan orang lain berdekatan maka terjadi komunikasi secara verbal, namun jika mereka berada dalam jarak yang jauh mereka menggunakan beberapa cara untuk berkomunikasi.
Komunikasi sangat penting digunakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan agar dapat mengetahui apa yang ingin kita ketahui. Selain itu komunikasi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun oleh karena itu komunikasi sebagai kebutuhan sehari-hari yang kita butuhkan tanpa adanya komunikasi pasti orang akan kesulitan untuk berinteraksi tanpa adanya bantuan tersbut. Berikut pengertian komunikasi menurut para ahli.
Raymond Ross, Komunikasi adalah menyotir dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respon/makna dari pemikiran serupa dengan dimaksudkan dengan komuniaktor
A Winnet, Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
Karfried Knapp, Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).
Charles H. Cooley, Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu

B.     Proses Komunikasi
1.       Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
2.      Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.)

C.     Hambatan Komunikasi
1.      Status Efect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2.      Semantic Problem
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3.      Perceptual Distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4.      Cultural differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5.      Physical Distraction
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6.      Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7.      No Feed Back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

D.    Definisi Komunikasi Interpersonal efektif
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:
1.       Percaya (trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:
a.       Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.
b.      Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.
2.      Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
a.       Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan dan kekurangannya.
b.      Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cra mencapai tujuan.
c.       Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
d.      Empati: menganggap orang lain sebagai persona.
e.       Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.
f.       Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.

3.      Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
Komunikasi Interpersonal memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak yang dekat.Pihak yang dapat dikatakan melakukan komunikasi interpersonal harus tidak berada dalam jarak jauh melainkan saling berdekatan/ face to face. Apabila salah satu lawan bicara menggunakan media dalam penyampaian pesan karena perbedaan jarak, itu tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi interpersonal.
b.      Pihak-pihak yang berkomunikasi  mengirim dan menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal.Di dalam komunikasi interpersonal feed back yang diberikan oleh komunikan biasanya secara spontan begitu juga dengan tanggapan dari komunikator. Dengan respon yang diberikan secara spontan dapat mengurangi kebohongan salah satu lawan bicara dengan cara melihat gerak gerik ketika sedang berkomunikasi.
c.       Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab  para peserta komunikasi.Mutual understandingakan diperoleh dalam komunikasi interpersonal ini, apabila diantara kedua belah pihak dapat menjalankan dan menerapkan komunikasi ini dengan melihat syarat-syarat yang berlaku seperti, mengetahui waktu, tempat dan lawab bicara.
d.      Kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan  atau respon nonverbal mereka, seperti  sentuhan, tatapan mata  yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.Kita dapat membedakan seberapa dekat hubungan seseorang dengan lawan bicaranya, hal ini dapat dilihat dari respon yang diberikan. Misalnya kedekatan dalam berkomunikasi antara sepasang kekasih dengan sepasang persahabatan, melalui respon nonverbal kita dapat melihat mereka sepasang kekasih atau hanya teman biasa.
e.       Meskipun setiap orang berhak mengubah topik  dalam pembicaraan, akan tetapi didalam kenyataannya komunikasi interpersonal bisa saja didominasi oleh satu pihak misalnya komunikasi dosen-murid didominasi oleh dosen, komunikasi suami-istri didominasi oleh suami. Didalam komunikasi interpersonal sering kali kita menggangap pendengaran dan penglihatan sebagai indera primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan bersifat intim. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi interpersonal sangat pontensial dalam hal membujuk lawan bicara kita.



Jumat, 01 November 2013

Menejemen



A.    Pengorganisasian Struktur Menejemen

1.      Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manejemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetatapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
    Pengorganisasian menurut Stoner,  adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
    Menurut James D.Mooney; pengorganisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
    Pengorganisasian Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

2.      Definisi Struktur Organisasi
Seperti kita ketahui bersama, semakin besar suatu organisasi, semakin banyak pula jumlah personil atau tenaga kerja manusia yang dibutuhkan, serta semakin banyak pula jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil organisasi, semakin kecil tenaga manusia yang dibutuhkan dan semakin sedikit jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Kelangsungan hidup sebuah organisasi sebenarnya berkaitan erat dengan proses perilaku manusianya yang dapat memperkuat roh atau jiwa bagi kedinamisan sebuah struktur organisasi. Gibson menyatakan bahwa struktur organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan di antara berbagai sub-unit dalam sebuah organisasi.
      Menurut pandangan Gibson, kita dapat melihat struktur organisasi sebagai :
a)bagan dari susunan kotak-kotak yang berarti struktur yang bersifat statis. b)hubungan kegiatan yang merupakan struktur yang besifat dinamis.

Bisa dikatakan Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).

3.      Fungsi Organisasi dalam Manajemen
 Fungsi pengorganisasian merupakan upaya manajemen untuk mengorganisasikan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Efektivitas sebuah organisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemennya untuk menggerakkan semua sumber daya perusahaan guna mencapai tujuannya. Sumber daya manusia sebagai penggerak utama sumber daya perusahaan lainnya harus memiliki kemampuan prima dan kerja yang professional serta ditempatkan pada posisi yang tepat. Semboyan yang paling terkenal untuk penempatan manusia pada posisi yang tepat guna mencapai efektivitas organisasi adalah the right man on the right place. Fungsi pengorganisasian tersebut sangat terkait juga dengan alokasi optimal sumber daya perusahaan sehingga diperoleh keterpaduan tugas-tugas dan peranan masing-masing sumber daya yang optimal dalam aktivitas organisasi.
Menurut Downey dan Erickson (1992), fungsi pengorganisasian tersebut meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
• Menyusun struktur organisasi.
• Menentukan pekerjaan yang harus dikerjakan.
• Memilih, menempatkan, dan mengembangkan karyawan.
• Merumuskan garis kegiatan perusahaan.
• Membentuk sejumlah hubungan dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya.
Dengan demikian, semua sumber daya, termasuk para pekerja yang ada dalam perusahaan memiliki peranan yang jelas dan hubungan yang jelas antar komponen organisasi. Dalam hal pengorganisasian sumber daya disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat, baik rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang.

B.     Actuating dalam Manajemen
1.      Difinisi Actuating (pengarahan)
Pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Pengarahan ini dapat dilakukan secara persuasif atau bujukan dan instrufi, tergantung cara mana yang paling
Pengarahan juga bisa dikatakan dengan istilah yang sering dikenal sebagai penggerakan atau pengawasan yaitu fungsi menejemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses menejemen.
G.R Terry mengemukakan bahawa actuating adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaa dan usaha-usaha organisasi.
Koonz dan O’Donnel menyatakan pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.

2.      Pentingnya Actuating
Agar fungsi menejemen dapat berperan dalam berkersama dalam melaksanakan kegiatan dan saling bekerjasama dengan baik supaya tujuan perusahaan berjalan dengan efektitif dengan sebaik-baiknya.
Menejer lebih banyak mengetahui kebijaksanaan perusahaan, ia lebih dahulu mengetahui perubahan-perubahan yang akan terjadi dan memiliki pengalaman yang lebih luas dari karyawannya.

3.      Prinsip Pengarahan
Menurut M.Manulang prinsip-prinsip yang harus dilakukan dalam pengarahan adalah
a.       Pengarahan harus jelas
Perintah dikatakan jelas harus memenuhi enam elemen yaitu mengapa, siapa, apa, bilaman, dan bagaimana.
b.      Pengarahan harus diberikan satu persatu
Perintah harus diberikan satu per satu, bahkan walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu sama lain. Mka perintah jangan terlalu detail tapi harus mengandunng unsur yanfg flkeksibilitas dengan maksud agar inisiatif bawahan dapat dihidupkan
c.       Pengarahan harus positif
Perintah mengatakan “jangan” dapat menimbulkan salah pengertian bagi penerimaan perintah. Sebaiknya gunakan kata-kata positif, tegas dan jelas agar dapat dikerjakan dengan baik oleh bawahan
d.      Pengarahan haru diberikan dengan orang yang tepat
Perintah harus diberikan bagi orang yang mempunyai pengalaman dibidangnya serta kecukupan waktu juga harus diperhatikan kepada tugas yang diberikan sebelumnya
e.       Pengarahan harus erat dengan motivasi
Pemberian perintah harus dibarengi pemberian motivasi dalam bentuk material dan immaterial agar bawahan lebih semangat mengerjakan tugas yang diberikan
f.       Perintah satu aspek berkomunikasi
Sebagai alat komunikasi , pemimpin harus sanggup menyusun perintah sedemikian rupa agar berkesan di hati bawahan dan mau mengerjakan perintah tersebut.

C.     Mengendalikan Fungsi Manejemen

1.      Definisi Controlling (pengendalian)
Pengendalian adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan menejemen, Menurut Earl P. Strong, pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan dalam rencana.
Menurut GR. Terry, pengendalian dapat didefinisikan sebagai prosess penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaa sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
2.      Langkah-langkah Controling
 Langkah-langkah dalam control dibawah ini langkah-langkah dalam pengendalian dibawah ini :
1)      Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
2)      Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
3)      Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada.
4)      Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana

3.      Tipe Controlling (pengendalian)
Menurut M.Hanafi (2011) mengemukakan tiga tipe dasar pengendalian yaitu pendahuluan, pengendalian ya/tidak, dan pengendalian umpan balik.

·         Pengendalian pendahuluan (feed forward control atau steering control).
Pengendalian pendahuluan didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu. Pengendalian ini merupakan pengendalian yang cukup agresif dan memerlukan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai perubahan-perubahan dalam lingkungan atau kemajuan-kemajuan dalam mencapai tujuan tertentu. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan membuat realisai rencana terhadap akan selalu diantisiapasi
·         Pengendalian concurrent (yes/no).
Tipe pengendalian ini dilakukan selama kegiatan masih berlangsung. Tipe ini merupakan pengendalian ketika suatu kegiatan akan terus dilanjutkan atau tidak apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi.
·         Pengendalian umpan balik (post-action control).
Pengendalian ini mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi suatu kegiatan selesai. Penyebab-penyebab penyimpangan kemudian ditentukan dan kemudian penyebab-penyebab tersebut dapat digunakan untuk perencanaan dimasa mendatang untuk kegiatan serupa.

4.      Proses Controlling
Proses control atau pengendalian sebagai berikut:
1)      Pengendalian lansung, yaitu pengendalian yang dilakukan sendiri secara langsung oleh manejer
2)      Pengendalian tidak langsung, yaitu pengendalian jarak jauh dimana melalui laporan yang diberikan bawahan
3)      Pengendalian berdasarkan kekecualian yaitu pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-jesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar-standar yang diharapkan
 Badrudin. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta

Sabtu, 12 Oktober 2013

Menejemen Sumber Daya Manusia

1.      Pengertian Menejemen Sumber Daya Manusia
Menajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

2.      Aspek Menejemen sumber daya manusia

Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap aktivitas perusahaan yang bervariasi dengan melaksanakan fungsi-fungsinya. Menurut Cherrington (1995: 11), fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:

a.      Staffng/Employmcnt
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung jawab untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat hi.
Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemen sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikan.
Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan.

b.      Performance Evaluation
Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya rnanusia juga perlu melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat.

c.        Compensation
Dalam hal kompensasi dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai dengan hukum yang berlaku (misalnya:UMR), dan memberikan motivasi.

d.       Training and Development
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan kerja dan pengembangan tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan.

e.       Employee Relations
Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekeja, departemen sumber daya manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber daya manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya:mogok kerj a,demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.

f.        Safety and Health
Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya kecelakaan kerja

g.       Personnel Research
Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.


.