Laman

Minggu, 14 Oktober 2012

Kecanduan Internet


Teknologi Internet saat ini semakin meningkat kegunaannya. Internet membawa dampak begitu positif bagi masyrakat. Dapat memberi informasi-informasi yang diingikan bagi penggunanya serta sekaligus sebagai perpustakaan terluas didunia yang dapat dijelajah pengetahuannya. Internet sebagai sumber terpenting bagi semua ilmu pengetahuan yang terpenting. Tetapi dibalik itu semua, internet suka disalah artikan yaitu dimana manusia tidak dapat menggunakannya dengan baik. Terkadang internet sebagai efek ketergantungan yang bergampak negatif akibat masyrakat menggunakannya tidak sesuai dengan kaidah yang bermanfaat yang terkandung didalam internet.

Efek yang sangat ditakuti pada pengguna internet adalah kecanduan internet yaitu manusia terlalu fokus dengan apa yang ada didalam internet tanpa memperdulikan hal disekitarnya.Bila manusia tidak dapet bertindak maka kecanduan tersebut bisa serupa sama dengan manusia yang kecanduan obat-obatan, nikotin atau rokok, minuman akohol dan lain-lainnya.

Diagnostik tersebut termasuk orang-orang yang kecanduan dengan smarthphone, seperti penggunaan komputer tablet maupun desktop. Ilmuwan Autralia yang tergabung dalam Psychological Society Australia menyampaikan klasifikasi tambahan tentang kecanduan permainan internet ini.

Hal terburuk dari pecandu internet adalah manusia tidak dapat tidur dengan normal karena ia terlalu larut dalam berinternet tanpa memikirkan kondisinya sendiri. Hal lainnya pun dapat membawa dampak yang begitu negative yaitu dimana manusia begitu terpaku dengan internet padahal ada orang berbicara dengannya misalkan terlalu fokus dengan gadget blakcberrynya.

Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Bonn dan The Central Institute of Mental Health (ZI) di Mannheim, Jerman, menunjukkan adanya indikasi hubungan genetik molekuler dalam kecanduan Internet.

Dalam hasil studi yang dipublikasikan Journal of Addiction Medicine edisi bulan September 2012, peneliti utama Dr. Christian Montag dari Universitas Bonn mengatakan para peneliti mewawancarai 843 orang tentang kebiasaan mereka dalam menggunakan Internet.

Hasil analisis jawaban kuesioner mereka menunjukkan bahwa 132 laki-laki dan perempuan dalam kelompok ini menunjukkan perilaku bermasalah dalam menangani media daring (online); seluruh pikiran mereka berkutat seputar Internet sepanjang hari dan merasa sangat terganggu.
Mereka merasa sangat terganggu bila tidak ada hari tanpa adanya sebuah internet.

Para peneliti kemudian membandingkan genetik dari orang-orang yang kecanduan Internet dengan orang yang mampu mengendalikan kebiasannya menggunakan media itu dan melihat adanya variasi genetik yang berperan dalam kecanduan nikotin pada 132 orang yang kecanduan Internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar